Pentingnya Deteksi Dini Skrining Kesehatan Jiwa Bagi Siswa Sekolah SMU

Dalam siklus hidup manusia. Perkembangan fisik yang pesat kadang-kadang tidak disertai dengan perkembagan jiwa dan spiritual yang matang, sehingga tidak jarang remaja akhirnya mengalami ketidakseimbangan dalam kejiwaanya. Kondisi yang tidak seimbang dalam kejiwaan ini apabila berlanjut dan tidak segera mendapatkan penanganan akan berakibat buruk bagi perkembangan selanjutnya baik dalam pengendalian emosi maupun dalam berperilaku.Kepala dinas Kabupaten Minsel dr Wiwin Opod ,mengatakan pentingnya skrining kesehatan Jiwa pada Siswa ,’

Kesehatan jiwa pada Siswa SMA merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan anak dan Siswa di sekolah, serta penentu masa depan mereka di masyarakat. Kondisi tersebut dipertimbangkan karena anak dan remaja menghabiskan hampir sebagian besar waktu mereka di sekolah. Hal ini menempatkan sekolah menjadi tempat yang penting untuk melakukan deteksi dan intervensi dini persoalan atau kesulitan emosi dan perilaku yang mungkin mereka hadapi.,”,

Penjelasan cara pengisian Kuisioner SDQDalam rangka upaya untuk melakukan deteksi dini dan intervensi dini persoalan atau kesulitan emosi dan perilaku ini, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan kabupaten Minsel melakukan pencegahan (preventif) melalui deteksi dini kepada siswa SMA dengan menggunakan kuesioner SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire),

Pengisian Kuesioner SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire)Pelayanan Kesehatan Jiwa di sekolah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), tatalaksana (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik, meliputi :

Peningkatan kesehatan jiwa (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keteraPencegahan (preventif) dilaksankan melalui deteksi dini kepada seluruh peserta didik dengan menggunakan kuesioner SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire).Tatalaksana (kuratif) dan pemulihan dilakukan melalui : Intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling oleh guru dan teman sebaya, pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya. Bila permasalahan tidak dapat ditangani disekolah dapat dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit dengan membawa buku rujukan khusus.,”,

Ren

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *